Fakta-fakta Bom Bunuh Diri di Bandung: 18 Saksi Diperiksa, 23 Barang Bukti dan 2 Bom Ditemukan

Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jawa Barat, Kombes Yani Sudarto menyebut telah memeriksa 18 orang saksi atas peristiwa bom bunuh diri di Bandung. Termasuk tiga orang yang merupakan anggota keluarga pelaku bom bunuh diri. Jika terbukti tidak terlibat, mereka dapat segera dipulangkan.

"Pemeriksaan terhadap keluarga pelaku ini saat ini sedang berlangsung ada tiga orang yang sedang diperiksa." "Penyidik masih menggali keterkaitan ketiga keluarga ini dengan tersangka bunuh diri," kata Kombes Yani dikutip dari Kompas TV. Selain pemeriksaan saksi, polisi juga telah mengumpulkan 23 barang bukti dari kasus ini.

"Kemudian tadi sudah disampaikan juga oleh Pak Karopenmas mengenai barang bukti yang sudah diamankan, ada 23 barang bukti," jelas Fakta lain yang ditemukan polisi atas peritiwa ini adalah adanya dua bom yang dibawa pelaku. Pelaku yang diketahui bernama Agus Suyatno alias Agus Muslim ternyata membawa dua bom yang diletakkan di tempat berbeda.

Satu bom disimpan di ransel depan dan satu lagi di ransel belakang. Adapun bom yang meledak adalah bom yang berada di ransel depan, dengan jenis bom panci. "Jenis bom yang meledak jenis bomnya adalah jenis bom rakitan, dirakit dalam bentuk panci alias bom panci," lanjut Yani.

Hingga saat ini pihak kepolisian sedang mengkaji rakitan ini. "Daya ledaknya, tim kami Puslabfor lagi mengkaji itu, nanti akan kita sampaikan kemudian," jelas Yani. Adapun peristiwa ini sebelumnya terjadi di Mapolsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022) pukul 08.20 WIB.

Mengutip Kompas.com , Kapolrestabes Bandung Aswin Sipayung menceritakan kronologi kejadian hingga akhirnya bom ini meledak mengenai anggotanya. Sebelum ledakan terjadi, para anggota Polsek Astana Anyar sedang melaksanakan apel pagi. Tiba tiba ada seseorang laki laki masuk ke Mapolsek dan menerobos barisan apel pagi.

Bahkan kabarnya orang tersebut sempat menodongkan senjata tajam. Sontak para anggota pun menghindar, meski ternyata ledakan bom lebih cepat. Atas peristiwa ini, seorang laki laki yang tak lain adalah pelaku bom bunuh diri ini, tewas di lokasi.

Sementara itu, seorang polisi bernama Aipda Sofyan gugur. Akibat ledakan tersebut, pintu gerbang Polsek Astana Anyar hancur. Untuk diketahui kejadian seperti ini tidak hanya sekali.

Beberapa kali telah terjadi teror serupa di lingkungan kepolisian. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut pelaku bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Bandung ini bukan lonewolf terrorism atau bergerak sendiri. Lebih lanjut,Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, Irjen Ibnu Suhendra menduga pelaku teroris ini bukan pelaku tunggal.

Kelompok jaringan kelompok teroris. "Terkait apakah ini peran dilakukan oleh pelaku tunggal, kami menduga bahwa pelaku ini tidak tunggal." "Pelaku ini adalah kelompok jaringan teroris," kata Ibnu di Polrestabes Bandung, Kamis (8/12/2022).

Agus Muslim sendiri diketahui terafiliasi sebagai anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Jawa Barat. Ia merupakan eks narapidana terorisme dalam kasus yang sama, yakni melakukan teror bom. Adapun hal ini dilakukan di Cicendo bersama pelaku lain atas nama Yayat Cahdiyat dan kelompoknya.

Agus Muslim lantas divonis 4 tahun penjara pada tahun 2017 dan bebas tahun 2021. Genap setahun bebas, Agus Muslim kembali melakukan aksi teror yakni meledakkan dirinya bersama bom di Polsek Astana Anyar.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No widgets found. Go to Widget page and add the widget in Offcanvas Sidebar Widget Area.